Selasa, 29 Januari 2013

Keajaiban Dunia Islam

Usama Bin zaid berkata , aku mendengar Rasululloh saw. bersabda , “ Akan didatangkan seorang alim pada hari kiamat , lalu dilemparkan kedalam neraka. Usus – ususnya menjadi terburai , lalu dia berkeliling dengan menyeretnya , sebagaimana seekor keledai berputar membawa penggilingan. Para penghuni neraka menjadi mengerumuninya dan berkata , “ Mengapa anda ini ? , “ Dia berkata , “ Aku telah memerintahkan kebaikan dan aku sendiri tidak melakukan - nya. Sesungguhnya orang alim yang melakukan maksiat siksanya dilipat gandakan karena dia melakukan maksiat sementara dia mengetahui. Karenanya , Allah Azza wa Jalla berfirman , “ Sesungguhnya orang – orang munafik itu ( ditempatkan ) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. ( An Nisaa’ , 4 : 145 )

Minggu, 27 Januari 2013

Senyum adalah tangisku, Tangis adalah lukaku... Indah dunia tak terasa oleh derita Luka hati slalu ada mengikutiku. Tuhan ku ingin seperti mereka Tak ada air mata yang terjatuh lagi Semua ku serahkan kepada-Mu Jalan yang terbaik pasti untukku......... Ingin ku raih cahaya Ingin semua berbeda Mungkin ini yang terbaik dalam hidupku Tapi semua bukanlah yang aku mau

Minggu, 20 Januari 2013

Apa yang sudah kamu lakukan di umur 18 tahun mu? Kebanyakan dari kita mungkin masih asik sekolah, hangout bareng teman-teman, pacaran. Tapi lain dengan Hamzah Izzulhaq, dia punya kesibukan lain: Mengurus bisnis-bisnisnya yang bernilai ratusan juta. Ya pemuda pemenang Ciputra Young Entrepreneur ini memang memiliki kehidupan agak lain dari kebanyakan orang Indonesia kebanyakan. Hamzah tidak ingat kapan mulai bertama berdagang. Yang jelas, petualangan bisnis ratusan juta dia dimulai dari berjualan buku sekolah dan pulsa sejak masa awal SMA-nya. Bisnis yang cukup lazim dilakukan anak sekolah sebenarnya. Walaupun begitu, keuletan Hamzah membuat dia mendapatkan keuntungan bersih Rp 950.000 per semester.Sukses dan memegang cukup banyak uang, Hamzah mencoba untuk ekspansi ke bisnis lain. Namun, bukan pebisnis namanya kalau tidak pernah merasakan kegagalan dan belajar darinya. Pendapatan Hamzah dari penjualan buku dan pulsa yang selama ini dia tabung, digunakan untuk membuka konter pulsa. Hamzah lalu mencoba untuk naik level, bisnis-bisnis yang sebelumnya dia eksekusi sendiri seluruhnya kini mulai didelegasikan. Sebagaimana percobaan pertama yang biasanya gagal. Konter pulsa tersebut bangkrut karena penjaga konter yang ternyata nakal. Di sisi lain manajemen keuangan yang kurang ketat. Kegagalan kadang memang datang beruntun. Butuh mental baja agar seorang pengusaha bisa terus bangkit. Kali ini bisnis rintisan yang gagal adalah bisnis percetakan pin. Melihat peluang di acara dan organisasi SMA waktu itu, Hamzah memberanikan diri untuk membeli mesin pin dan mengoperasikannya sendirian. Berpengalaman menjualkan sesuatu, orderan pin memang banyak datang, tapi ternyata mengoperasikan mesin pin butuh keahlian tersendiri. Pin yang dicetak banyak yang gagal, dan mesinnya malah rusak. Hamzah sadar bahwa beberapa hal memang harus diserahkan pada ahlinya. Petualangan bisnisnya tidak berhenti di sini. Mengikuti kompetisi bisnis, Hamzah membuka sebuah gerai ayam goreng. Semua segala aspek dari bisnis tersebut sudah dipastikan berjalan dengan baik. Hal yang akhirnya membuat gerai tersebut bangkrut adalah kurang sabar dalam menilai ramainya suatu daerah. Hamzah juga belajar bahwa pemilik usaha harus terjun ke lapangan membesarkan bisnis rintisan mereka. Khususnya jika membangun brand baru. Berbekal pengalaman-pengalaman yang didapat, Hamzah merasa makin matang untuk terus menyelam di dunia bisnis. Seseorang rekan menawarkan franchise bimbel. Sebuah hal yang unik, karena teman sekelas Hamzah saat itu justru masuk bimbel mempersiapkan tes masuk PTN. Hamzah sendiri justru takjub dengan rekannya tersebut. Beliau saat itu sudah memiliki 44 cabang bimbel, dan baru berumur 23 tahun. Hamzah ingin membeli sebuah cabang yang kebetulan dijual. Saat itu, modal dari bisnis jualan snack di SMA-nya hanya 5 juta. Sedangkan harga cabang tersebut 175 juta. Bukan pengusaha sukses kalau menyerah mencari jalan keluar. Hamzah berhasil melobi ayahnya untuk meminjamkan uang 70 juta, dan pemilik cabang bimbel tersebut untuk membayar sisa 100 juta di belakang dengan sistem cicil. Di bisnis bimbel ini peruntungan Hamzah tiba. Seiring dengan lulusnya Hamzah dari SMA, Hamzah sudah memegang 3 lisensi franchise, jumlah siswa yang diatas 200 orang, omzet 360 juta per semester, dengan untung bersih 180 juta per semester. Merasa bisnis bimbelnya sudah mulai stabil dan bisa didelegasikan. Hamzah melirik bisnis sofabed. Sebuah perusahaan sofabed yang sudah jalan tiga bulan dia beli dan dia kembangkan. Perkembangannya yang cukup pesat membuat Hamzah bisa mengantongi omzet 160 juta perbulan. Demikian sedikit rangkuman dari cerita perjalanan bisnis Hamzah. Banyak pelajaran yang bisa diambil langsung dari menyimak cerita di atas. Namun Hamzah sendiri mengatakan ada 4 hal penting yang mempercepat jalan bisnisnya sebagai pengusaha pemula. 1) Bergabung di komunitas pengusaha. Bagi Hamzah, siapa kita bisa dilihat dari tempat kita berada. Komunitas juga bisa jadi tempat mencari mentor dan peluang-peluang bisnis. Salah satu faktor kesuksesan Sandiaga Uno mungkin adalah karena dekat dengan anak pemilik Astra. Chairul Tanjung dekat dengan Salim group. Tawaran franchise bimbel juga bisa datang karena Hamzah dan rekannya bergabung rajin mengikuti pertemuan Community of Motivator and Entrepreneur. 2) Hindari membangun brand dan sistem dari nol. Banyak kegagalan pebisnis muda adalah karena terlalu berani memulai mengembangkan brand baru, sistem baru. Hal ini sebenarnya hal yang amat sulit dan membutuhkan jam terbang tinggi. Gerai ayam goreng dan beberapa bisnis Hamzah sebelum franchise bimbel juga gagal dikarenakan hal ini. Franchise bimbel dan sofabed, dua sumber uang Hamzah sekarang ini adalah bisnis yang tidak dimulai dari nol. Pengusaha pemula memang tidak perlu selalu membeli brand matang lewat franchise atau akuisisi, tapi setidaknya mulailah bisnis yang sistemnya sudah terbukti bekerja. 3) Sedikit teori, langsung aksi. Nasihat ini agak lain dengan nasihat di atas yang cenderung ke arah hati-hati. Bagi Hamzah, salah satu keunggulan dia dibanding orang lain saat memulai jadi pengusaha adalah kemampuan untuk langsung beraksi. Dengan cepat beraksi, kita cepat mempelajari pola, dan menguasai bidang tersebut. Banyak hal hanya bisa dipelajari dengan langsung dilakukan. Dan memang harus selalu siap dengan resiko kegagalan. Bukannya teori-teori itu buruk. Hamzah sendiri tidak punya sedikitpun keturunan pengusaha. Dorongan-dorongan bisnis didapatnya dari buku-buku dan seminar-seminar yang dia ikuti. Namun saat yang lain biasanya semangatnya berhenti usai seminar bubar, Hamzah nekat langsung terjun ke lapangan. Tidak harus langsung yang besar, cukup lakukan yang bisa dijangkau saat itu. Sebagaimana bisnis pulsa yang dimulai Hamzah sejak kelas satu SMA. Kebiasaan ini tetap dijaga Hamzah sampai saat ini. Selesai baca buku properti, Hamzah langsung mencoba mencari dan menawar properti. Meskipun akhirnya ditipu. Selesai baca buku tentang investasi emas, Hamzah langsung ke Antam membeli emas. 4) Perbaiki hubungan dengan Tuhan dan orang tua. Hal ini mungkin personal, tapi Hamzah sendiri telah membuktikan bahwa dengan menjaga hubungan dengan Tuhan dan orang tua tetap dekat, menjalankan bisnis jadi lebih tentram. Jika Hamzah bukan anak yang berbakti, tentu tidak bisa Hamzah meminjam dana 70 juta ayahnya yang sebelumnya untuk membeli mobil.

renungan

kalau seandainya kita g punya pegangan apa kita tahu tentang kehidupan ? semoga kita termasuk orang-orang yang terjaga .

Sabtu, 19 Januari 2013

Kata - kata diatas gue dapetin dari sebuah novel yang gue baca lagi hujan - hujan pada suatu waktu. Iseng amat baca novel lagi hujan - hujan? Gak, ini bukan iseng, tapi memang orang kalo lagi gila baca kek gitu. Sombong! Gue dapet tulisan itu dari novel ‘2′ karyanya mas Danny Dirgantoro, penulis novel 5cm juga. Kalo dari novelnya, gue nangkep arti tulisan itu sebagai 2 hal. Pertama, berani mencintai bicara soal niat atau keinginan. Ke dua, mencintai dengan berani bicara soal usaha wujud dari niat atau ikhtiar untuk mewujudkan keinginan tadi. Ini menurut pemikiran gue yang dangkal loh. Pada novel ‘2′ tersebut diceritakan tentang seorang anak yang divonis tutup usia pada usia muda karena mengidap kelainan pada tubuhnya yang besar. Anak tersebut mencintai bulutangkis dan ia ingin menjadi seorang pebulutangkis yang dapat mengharumkan nama bangsanya seperti kakaknya. Tapi kelainan pada tubuhnya yang besar / gemuk tidak membuat surut keinginannya tersebut. Ia berani mencintai cita - citanya, dan ia tak sekedar berani mencintai saja. Ia mencintai dengan berani! Karena itu ia berlatih keras untuk bisa menjadi pebulutangkis hebat, untuk ia bisa hidup. Ah malas bikin resensinya, baca sendiri aja ya…ha ha ha… (Niatnya bukan mau bikin resensi). Kembali pada dua poin di atas, yaitu keinginan dan ikhtiar, kedua hal tersebut menurut gue harus sejalan. Ketika lo suka sama sesuatu, misalnya mobil. Lo jangan cuma bisa ngomong pengen mobil aje. Lo juga harus ikhtiar, kerja, nabung, ato yang gampang minta bokap beliin tuh mobil. Ha ha ha Gak! Becanda! Tapi beda kalo lo suka sama seorang cewek. Lo jangan cuma berani bilang ke dia kalo lo suka. Tapi lo harus pastiin kalo cara lo mencintainya adalah dengan berani. Lo bilang lo suka sama dia, tapi lo batas - batasin dia mau apa. Lo bilang lo suka tapi lo tiap hari interogasi dia. Itu berarti lo gak mencintai dia dengan berani bro. Lu cuma berani cinta, tapi gak cintai dengan berani. Ketika lo suka sama seseorang dan lo bilang ke dia kalo lo suka, lo berarti menerima dia apa adanya. Lo nunjukin mana yang salah dan arahin dia mana yang benar dengan cara yang dia sukai. Dia itu tulang rusuk bro, gak bisa dikerasin. Kalo lo kerasin, lo paksa, bisa patah tuh tulang. Gitu baru gantle. Gitu baru namanya lo mencintai dengan berani. Ini menurut gue yang berpikiran dangkal ini lo. Gue nulis ini buat ngomong ke diri gue sendiri, bukan buat lo para pembaca ya… jadi jangan kesal kalo ada yang gak suka ama tulisan gue…hehehehe… Ketika lo mencintai dengan berani, pasti ada hal - hal yang gak lo suka. Atau mungkin hal - hal yang sulit dan berat. Makanya mas Donny bilang, mencintai itu…tidak putus asa. Jangan mudah putus asa bro! Tetap semangat! Ketika lo berani mencintai, punya keinginan akan sesuatu, lo harus mencintai dengan berani apa aja yang ada di depan lo, lo harus ikhtiar melewati segala tantangan, rintangan, cobaan, dan hadangan untuk mencapai apa yang berani lo cintai. Dan ketika melewati itu semua lo harus sabar dan tidak putus asa. Itu kuncinya. Berani mencintai, mencintai dengan berani, karena mencintai itu, tidak putus asa. Ada keinginan, ada jalan. Ada usaha, ada pertolongan. Ada kesabaran, tidak putus asa, ada keberhasilan. Segitu dulu deh…capek!